Rabu, 10 Maret 2010

VITAMIN LARUT LEMAK


BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Vitamin, Provitamin, dan Antivitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Vitamin merupakan suatu zat senyawa komplek yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan vitamin merupakan mikronutrisi.

Provitamin adalah senyawa organik yang tidak bersifat vitamin, namun dapat diubah menjadi vitamin setelah dikonsumsi. Vitamin yang mempunyai prekursor antara lain vitamin A dengan prekursor karotin dan vitamin D dengan prekursor 7-Dehidro kolesterol.

Senyawa organik yang meniadakan kerja suatu vitamin. Zat tersebut dikenal sebagai antivitamin atau antimetabolit dari vitamin. Sebagian besar vitamin telah diketahui mempunyai antivitamin.

2.2 Fungsi Vitamin Secara Umum

Secara umum fungsi vitamin berhubungan erat dengan fungsi enzim. Enzim merupakan katalisator organik yang berperan mengatur dan menjalankan reaksi biokimia dalam tubuh. Vitamin berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, serta pengatur atau proses kegiatan tubuh.

2.3 Penggolongan Dan Pemberian Nama Vitamin

Ø Penggolongan Vitamin

Vitamin dibagi dalam dua golongan berdasarkan daya larutnya dalam air atau dalam lemak dan minyak.

v Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Zat-zat tersebut hanya mengandung karbon, hidrogen dan oksigen dan terdapat dalam bahan makanan bersama-sama dengan lipida. Vitamin-vitamin tersebut diserap bersama-sama lemak makanan, kemungkinan dengan mekanisme seperti halnya pada penyerapan lemak. Vitamin-vitamin tersebut pada umumnya disimpan dalam tubuh hewan dan oleh karenanya tidak perlu dibutuhkan setiap hari.

v Vitamin-vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin-vitamin tersebut mengandung pula karbon, hidrogen dan oksigen dan dapat mengandung nitrogen, sulfur dan kobalt. Vitamin C diperlukan hanya bagi manusia, monyet dan marmot, sedangkan vitamin B kompleks diperlukan hanya bagi hewan berlambung satu.

Ø Pemberian Nama Vitamin

Pada mulanya nama vit-amine telah digunakan untuk faktor gizi esensial dan faktor pertumbuhan, akan tetapi kemudian diketahui bahwa semua senyawa yang demikian itu bukanlah protein atau asam amino. Maka namanya disingkat menjadi vitamin. Berbagai bentuk vitamin telah diketahui, oleh karena vitamin-vitamin tersebut ditentukan dengan nomor, misalnya D1, D2 dan sebagainya. Kemudian diketahui bahwa vitamin D1 bukannya satu akan tetapi dua senyawa yang berbeda, oleh karenanya akhirnya tidak ada Vitamin D1. Tata nama tersebut ternyata membingungkan, makanya vitamin-vitamin lebih sering disebut dengan nama kimiawinya, misalnya: Kalsiferol atau vitamin D2, Piridoksin atau vitamin B6, Cyanokobalamin atau vitamin B12, Tokoferol atau vitamin E.

2.4 Jenis Vitamin Larut Lemak

Vitamin A

Vitamin A pertama kali ditemukan sabagai vitamin larut lemak dan digunakan sebagai nama generik unuk retinol dan semua provitamin. Vitamin A banyak digunakan sebagai fortifikasi dan suplemen. Senyawa ini berupa alkohol yang terdapat di alam terutama dalam bentuk ester asam lemak. Kandungan tertinggi ditemukan dalam minyak hati ikan tertentu, seperti ikan tonggol.

Vitamin D

Vitamin ini terdapat dalam dua bentuk yaitu vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin dapat menyembuhkan dan mencegah riteksia. Tubuh seseorang yang cukup mendapat sinar matahari tidak memerlukan vitamin D. Vitamin D merupakan nama generik dari ergosterol dan kolekalsiferol. Pengukuran vitamin D yang dianjurkan adalah dengan mikrogram, namun yang menggunakan satuan internasional.

Vitamin E

Pada tahun 1922 ditemukan zat larut lemak yang dapat mencegah keguguran dan sentrilisasi pada tikus. Zat tersebut akhirnya dikenal dengan vitamin E. Vitamin E adalah turunan tokol, dan adanya sejumlah senyawa sejenis dalam produk hewan dan sayur.

Vitamin K

Pada tahun 1939 ahli kimia Swiss Kareer berhasil mengisolasi vitamin menakinon (K2) disistesis oleh bakteri dalam usus cerna, sedangkan menadion merupakan bentuk sintetik vitamin. Sebesar 15-80 % vitamin K diabsorsi di usus halus dengan bantuan empedu dan cairan penkreas.

2.5 Fungsi Vitamin Larut Lemak

Vitamin A

Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon, diferensial sel, serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker

Vitamin D

Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.

Vitamin E

Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Serta sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah penyakit jantung koroner, dan mencegah gangguan mensturasi.

Vitamin K

Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah dam sebagai kofaktor enzim karboksilase. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.

2.6 Sumber Vitamin Larut Lemak

Vitamin A

Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A. Selain itu vitamin A juga berasal dari bahan pangan hewani, seperti hati, kuning telur, susu dan mentega.

Vitamin D

Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah kuning telur, hati, krim, minyak ikan, dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.

Vitamin E

Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari.

Vitamin K

Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Bahan nabati maupun hewani yang mengandung vitamin K yaitu hati, sayuran warna hijau, kacang buncis, polong-polongan, brokoli, kol, susu, daging, dan telur.

2.7 Kebutuhan Vitamin Larut Lemak

Vitamin A

Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang membuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.

Vitamin D

Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.

Vitamin E

RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita. Kebutuhan harian manusia akan vitamin E diperkirakan 30 S.I. peningkatan konsumsi asam lemak poli-takjenuh meningkatkan kebutuhan akan vitamin ini.

Vitamin K

Kebutuhan manusia dewasa diperkirakan sekitar 4 mg per hari. Menadion merupakan hasil sintesis dan aktivitasnya sekitar dua kali aktivitas vitamin K alam.

2.8 Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Vitamin Larut Lemak

v KEKURANGAN

Vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi, menyebabkan buta senja, keratinisasi sel rasa pada lidah, mengakibatkan kelumpuhan, anemia dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi.

Vitamin D

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan riketsia pada anak dan osteomalacia pada orang dewasa. Riketsia dapat menyebabkan pembekaan tulang, pertumbuhan gigi terlambat, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Osteomalacia terjadi karena konsumsi kalsium rendah, kurang sinar matahari, banyak melahirkan, dan orang yang sakit pencernaan. Dan dapat juga menyebabkan osteoporosis.

Vitamin E

Kekurangan vitamin E dapat terjadi pada orang yang mengalami gangguan absorpsi lemak, seperti pada gangguan transpor lipida. Selain itu dapat menyebabkan hemosilis eritrosit,dan sindroma nuerologik yang berakibat tidak normalnya fungsi sumsum tulang belakang dan retina.

Vitamin K

Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menggumpal. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K, hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sedikit vitamin K. Katrena itu bayi diberi vitamin K saat lahir

v KELEBIHAN

Kelebihan vitamin dapat menyebabkan keracunan pada tubuh, inilah keracunan yang di sebabkan oleh vitamin larut lemak :

Vitamin A

Kelebihan vitamin A dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi suplemen 16.000 RE jangka lama atau 40.000 sampai 55.000 RE perhari. Beberapa tanda keracunan vitamin A adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.

Vitamin D

Seseorang dapat mengalami keracunan bila mengonsumsi 1000 SI atau 25 µg/hari dalam jangka lama. Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.

Vitamin E

Kelebihan vitamin E dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi lebih dari 600 mg/hari. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.

Vitamin K

Kelebihan vitamin K dapat terjadi jika diberikan dalam bentuk sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin tersebut antara lain terjadi hemolisis darah merah, sakit kuning, dan kerusakan pada otak..

woi yang pengen bahan kuliah sama cari tugas untuk programa kedokteran, kesehatan masyarakat, keperawatan, kebidanan dan semua tentang kesehatan download di blog gue ya.....................OKE YA